PT. IBF Imbau Warga Riau Berhati-Hati Lakukan Trading Emas Masa Era Perang Dagang Amerika Dan China

Riau: liputandetail.com - PT International Business Futures (IBF) Memberikan Edukasi Kepada Masyarakat Riau, Pekanbaru dengan tema “Melek Investasi Emas di Era Perang Dagang Amerika dan China serta Mengedepan prinsip Hati - Hati dalam melakukan Trading Emas".
Siapa sangka emas benar-benar menjadi pilihan dikala geopolitik global memanas, PT International Business Futures (IBF) sebagai salah satu perusahaan Pialang Berjangka terbesar di indonesia yang berada di bawah penhawasan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memberikan edukasi kepada masyarakat agar benar-benar melek terhadap investasi emas untuk jangka panjang dan tetap menerapkan prinsip kehati hatian dalam melakukan trading emas.
Emas kembali menjadi primadona ditengah perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Hubungan kedua negara semakin memanas dan saling memperketat aturan perdagangan, menaikkan tarif impor dan terus menunjukkan ketegangan di pasar global. Kondisi seperti ini membuat dunia bisnis gonjang-ganjing dan pasar saham kebakaran. Investor cenderung memilih investasi yang lebih aman seperti emas.
Emas telah naik lebih dari 27% sepanjang tahun ini, didukung oleh situasi geopolitik yang tidak menentu. Dana Moneter Internasional (IMF) mengurangi proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan AS secara tajam tahun ini, dengan kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump menjadi salah satu alasan utama. Jika kondisi ekonomi memburuk lebih jauh, permintaan emas akan terus meningkat.
Berikut ini beberapa hal yang dapat menyebabkan Harga emas terus melonjak:
1. Perang Dagang dan Ketegangan Geopolitik
Tarif impor yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump ke berbagai negara diantaranya sebesar 10% hingga 145% memicu ketegangan ekonomi global. Pasar keuangan saat ini cenderung tidak stabil. Banyak saham anjlok, nilai tukar mata uang beberapa negara mulai melemah, dan kepercayaan terhadap kondisi ekonomi bisa menurun.
Banyak investor yang panik dan berpindah ke aset safe haven seperti emas. Ketika emas banyak diburu maka harga emas akan naik signifikan.
2. Bank Sentral Ikut Memborong Emas
Bukan hanya investor yang berburu emas, Bank sentral dan institusi besar di berbagai negara juga mulai menimbun emas. Sehingga yang terjadi pada emas saat perang dagang adalah lonjakan permintaan yang besar dari berbagai arah. Langkah strategis bank sentral diberbagai negara untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika dan menjaga kestabilan nilai cadangan devisa mereka adalah dengan membeli emas. Hal ini turut memicu kenaikan harga emas.
3. Dolar AS Anjlok
Dolar AS anjlok sejak Februari hingga April 2025 ke 99,286 pada perdagangan hari Kamis atau terendah dalam 3 bulan berturut-turut.
Saat dolar AS melemah, harga emas yang biasanya dikonversi dalam satuan dolar akan menjadi lebih murah bagi pembeli internasional yang menggunakan mata uang lain. Hal ini bisa mendorong kenaikan permintaan emas secara global.
Jadi, apa yang terjadi pada emas saat perang dagang tidak hanya sebatas reaksi investor ritel, tetapi juga merupakan dampak langsung dari perubahan nilai tukar mata uang dunia yang membuat emas semakin menarik sebagai alat penyimpan nilai dan pelindung kekayaan.
4. Kebijakan The Fed
Para ekonom masih memberikan sinyal peluang terjadinya resesi di Amerika Serikat sebagai dampak dari kebijakan tarif Presiden Trump. Ketidakpastian ekonomi meningkat dan biaya impor naik dapat menyebabkan perusahaan dan konsumen menahan belanja dan investasi yang menjadi dua faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi.
Jika ekonomi AS melambat hingga kemungkinan terjadinya resesi semakin besar akan mempercepat The Fed untuk memangkas suku bunga lebih besar dari rencana awal yakni 50 bps hingga akhir tahun ini.
Suku bunga yang rendah akan membuat dolar AS melemah dan imbal hasil US Treasury turun. Keduanya berdampak positif pada emas.
5. Trading Emas di Perusahaan Pialang Berjangka
Emas tidak hanya bisa diperjualbelikan secara fisik. Saat ini banyak aplikasi digital yang memfasiliasi pengguna untuk melakukan jual beli emas secara digital. Tidak seperti emas fisik yang butuh tempat penyimpanan, biaya tambahan, dan proses jual-beli yang relatif lebih rumit, emas digital menawarkan kemudahan dan fleksibilitas yang lebih tinggi.
Untuk masyarakat yang ingin memulai jual beli (trading) emas, PT International Business Futures siap membantu dengan memberikan edukasi dan pelatihan secara gratis. Dengan minimal pembukaan akun yang terjangkau, IBF berkomitmen memberikan layanan trading emas terbaik untuk masyarakat.
PT International Business Futures berdiri sejak tahun 2005, berijin resmi dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dan merupakan Anggota Bursa PT Bursa Berjangka Jakarta dan Anggota Kliring PT Kliring Berjangka Indonesia. Hingga saat ini PT International Business Futures telah melayani sekitar 2000 nasabah yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. PT International Business Futures masuk 10 besar transaksi terbesar Pialang Berjangka di PT Bursa Berjangka Jakarta.
Perdagangan Komoditi Emas ini tetap pada resiko yang besar, dan juga liquidasi profitnya yang besar pula. Masyarakat dihimbau untuk tetap berhati-hati dalam memilih broker (pialang), cek regulasi beserta legalitasnya, dan pastikan keamanan dana terjamin, dan jangan memberikan usser id dan pasword akun nasabah ke pihak lain termasuk pihak Pialang Berjangka. (Red)
Tulis Komentar